Sunday, April 24, 2016

Bahasa Indonesia 2

1. KARANGAN ILMIAH: PI




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pendidikan saat ini sudah sangat berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Banyak masyarakat yang masih mencari sekolah dengan cara mengunjungi sekolah tersebut apakah sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan oleh mereka atau tidak.
Seiring perkembangan teknologi yang berkembang pesat, saat ini Smartphone sudah memiliki banyak fungsi, tidak hanya untuk melakukan telekomunikasi atau sms. Bahkan saat ini Smartphone sudah bisa dijadikan sarana hiburan seperti bermain game, edukasi maupun sebagai sarana memberikan informasi yang biasa disebut dengan istilah Application Mobile Information.
Application Mobile Information merupakan aplikasi mobile yang akan memberikan informasi kepada masyarakat guna membantu mendapatkan sebuah informasi yang diinginkan. Adapun judul penulisan ilmiah ini adalah aplikasi GPS Sekolah di Kota Harapan Indah Bekasi berbasis mobile. Aplikasi ini adalah sebuah aplikasi dimana memberikan sebuah informasi serta latar belakang seluruh Sekolah di Kota Harapan Indah Bekasi dan tentunya menunjukan rute lokasi Sekolah tersebut dari posisi titik awal. Dengan tampilan yang interaktif dan menarik sehingga memudahkan bagi pengguna.
Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java Standar Edition dan editornya adalah Android Development Tools (Eclipse).
1.2 Batasan Masalah
            Dengan penulisan ini, penulis mengutamakan tentang pembuatan aplikasi berbasis Android dengan bahasa pemrograman Java Standar Edition dan editornya adalah Android Development Tools (Eclipse). Aplikasi tersebut adalah sebuah aplikasi dimana memberikan sebuah informasi Sekolah di Kota Harapan Indah Bekasi serta menunjukan rute lokasinya.

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ilmiah yang berjudul “Aplikasi GPS Sekolah di Kota Harapan Indah Bekasi” ini untuk memberikan informasi tentang Sekolah di Kota Harapan Indah Bekasi dan di harapkan bisa mempermudah user untuk menemukan rute Sekolah tersebut.
1.4 Metode penulisan
Pada penulisan ini, penulisan menggunakan beberapa metode penelitian,
seperti :
1.4.1 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Perangkat Keras yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Processor Intel® Core™ i5-2410M CPU @ 2.30GHz
2.      Kapasitas 4.00 GB
3.      VGA ATI Radeon HD8570A
Sedangkan Peangkat Lunak yang digunakan, yaitu :
1.      Operating System Windows 7 Ultimate 32-bit
2.      Eclipse win 32 yang sudah terinstall ADT
3.      Android SDK
1.4.2 Procedure Pembuatan Aplikasi
1. Merancang gambaran aplikasinya menggunakan struktur navigasi.
2. Menuliskan ke dalam bahasa pemrograman JAVA.
3. Merancang tampilan aplikasi menggunakan Eclipse.
4. Menjalankan aplikasi menggunakan Android 2.2.
1.4.3    Uji coba dan Aplikasi
            Uji coba didahului dengan proses menjalankan aplikasi pada emulator Android, apakah aplikasi dapat berjalan. Aplikasi yang sudah berjalan pada emulator selanjutnya akan di uji pada handphone Android. Hal yang perlu diperhatikan selama jalannya program adalah konsistensi output yang dihasilkan apakah sesuai dengan perintah yang ada.
1.5 Sistematika Penulisan
1.         PENDAHULUAN
            Bab ini terdiri dari latar belakang, batasan masalah, tujuan, metode penelitian dan sistematika peulisan.
2.         LANDASAN TEORI
            Pada bab ini akan diuraikan penjelasan mengenai kerangka teori. Hal ini dibagi dimana kerangka teori memuat teori-teori yang relevan, Android dan bahasa pemrograman Java yang akan digunakan untuk mendukung perancangan dan pembuatan Aplikasi Sekolah di Kota Harapan Indah Bekasi.
3.         ANALISA DAN IMPLEMENTASI
            Bab ini menjelaskan tentang pembuatan aplikasi yang terdiri dari perencanaan aplikasi, perancangan aplikasi, perancangan tampilan langkah-langkah pembuatan aplikasi.
4.         PENUTUP
            Sebagai penutup pada bab ini akan memberikan kesimpulan dan saran dari seluruh analisa dan perancangan yang telah dibahas dari bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi pengembangan Aplikasi Sekolah di Kota Harapan Indah Bekasi dimasa yang akan datang.


2. KARANGAN SEMI ILMIAH: Eksistensi Bhasa Indonesia di Era Globalisasi 




Bahasa merupakan pelestari budaya. Artinya dalam bahasa itu terkandung nilai-nilai dan karakter kebudayaan. Dalam konteks lokal, bahasa daerah menjadi sarana untuk melestarikan suatu kebudayaan di daerah setempat. Dalam konteks ilmu dan peradaban, bahasa daerah merupakan kekayaan ilmu dan keberagaman peradaban yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan secara nasional, bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu seluruh etnis budaya lokal yang terbentang dari Sabang hinggaMerauke.

          Ada yang menarik dari perkembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia diakui mulai tahun 1928 sebagai bahasa nasional. Meskipun pada saat itu tidak semua pihak sepakat, tapi mayoritas mendukung upaya tersebut. Padahal sebelum tahun 1928, bahasa Melayu telah dipakai sebagai alat komunikasi  antar etnis di nusantara. Bahasa Melayu bahkan telah terlebih dahulu menyerap kosakata dari bahasa Sanksekerta, Arab, Portugis dan Belanda. Dari akar bahasa Melayu inilah kemudian lahir bahasa Indonesia. Pada perkembangannya, bahasa Indonesia pun mendapat masukan kosakata dari bahasa Jawa dan Jawa Kuno.

               Bahasa Indonesia telah membuktikan ketangguhannya karena berhasil mempersatukan ribuan etnis yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Tapi perlu diingat, tidak mungkin ada bahasa Indonesia jika tidak ada bahasa daerah yang menopangnya. Menurut Summer Institute of Linguistic (SIL, 2006), jumlah bahasa daerah di Indonesia mencapai 742 ragam yang menempatkan Indonesia pada urutan ke-2 sedunia sebagai laboratorium keanekaragaman bahasa setelah Papua Nugini yang memiliki 867 ragam bahasa. Bahkan lebih jauh lagi, jumlah bahasa di dunia ada sekitar 6.000 buah dan itu berarti 12% bahasa di dunia ada di Indonesia. 742 ragam bahasa daerah tadilah yang merupakan keanekaragaman etnis dan budaya yang ada di Indonesia yang secara langsung atau tidak langsung telah menjiwai bahasa Indonesia.

             Dari 742 ragam bahasa daerah tadi, menurut Crystal (1987), terjadi kesepakatan di kalangan ahli bahasa bahwa ada 13 bahasa daerah terbesar yang memiliki jumlah penutur minimal 1 juta jiwa, yaitu bahasa Jawa (75.5 juta), Sunda (27 juta), Melayu (20 juta), Madura (13.6 juta), Minangkabau (6.5 juta), Batak (5 juta), Bugis (4 juta), Bali (3.8 juta), Aceh (3 juta), Sasak (2 juta), Makasar (1.6 juta), Lampung (1.5 juta), dan Rejang (1 juta). Jadi, hanya 13 bahasa daerah inilah yang lestari. Jika kita cermati, sebagian besar bahasa daerah terbesar tersebut berasal dari wilayah barat Indonesia. Tercatat hanya bahasa Sasak, Bugis dan Makasar (wilayah timur Indonesia) yang memiliki jumlah penutur di atas 1 juta jiwa. Hal ini terjadi karena, secara geografis, semakin ke arah timur jumlah penduduk Indonesia semakin sedikit, tapi jumlah keragaman bahasa daerah semakin banyak. Sebaliknya, semakin ke arah barat, jumlah penduduk Indonesia semakin banyak, tapi jumlah keragaman bahasa daerah semakin sedikit.

Bahasa Daerah di Indonesia sampai kini makin terpinggirkan, karena berbagai sebab di antaranya makin berkurangnya jumlah penutur. Namun demikian, kekhawatiran di atas seharusnya tidak perlu terjadi, jika kita semua, keluarga, masyarakat dan pemerintah, memiliki kesadaran dan langkah yang sinergis untuk mempertahankan bahasa daerah tanpa menghambat pertumbuhan bahasa lainnya bahkan bahasa nasional sekalipun. Saya mengilustrasikan setidaknya ada 3 level dalam kehidupan berbangsa, yaitu lokal, nasional dan internasional. Hendaknya bahasa daerah digunakan dalam konteks lokal sesama masyarakat daerah. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa nasional dalam konteks formal dan legal. Sedangkan bahasa asing digunakan ketika berkomunikasi dengan negara-negara lain. Dengan demikian bahasa Indonesia dengan bahasa daerah dapat diseimbangkan penggunaannya dan dapar dipertahankan keberadaannya.

3. KARANGAN NON ILMIAH: CERPEN

Pada tahun 1902 ada sebuah rumah besar di tepi hutan, rumah itu sangat besar dan mewah tetapi sayangnya di dalam rumah tersebut tak ada ketenangan sering kali ada pertengkaran. Hingga suatu hari tragedi menyeramkan terjadi hingga Mary anak dari keluarga tersebut tewas sehingga membuat orangtua dari Mary mengalami depresi dan bunuh diri. Pada tahun 1973 ada sebuah keluarga yang membeli rumah tersebut.
“Akhirnya kita sampai,” kata sang Ayah.
“Yeaaayy… kita sampai!!” teriak anak-anaknya rumah tersebut memang sangat besar dan sangat mewah warna cat dindingnya berwarna merah.
Keluarga itu pun memasuki rumah tua tersebut Kelya anak dari keluarga tersebut memang merasakan hal aneh sejak memasuki rumah tersebut. Saat Kelya berjalan menuju tangga untuk mencari kamar untuk ia tempati dengan adiknya Priscilla Kelya menemukan boneka teddy bear berwarna cokelat. “Boneka milik siapa ini?” pikir Kelya. “Mending aku bawa saja, boneka ini lucu sekali.” batin Kelya sambil berjalan mencari kamar. Kelya menemukan kamar di lantai dua. Ia memasuki kamar tersebut.
“Wow kamar yang bagus!!” gumam Kelya terkagum-kagum.
“Kamar ini cocok untukku dan Priscilla,” kata Kelya. Kelya pun mulai membersihkan kamar tersebut.
“Hmm, berdebu sekali kamar ini,” kata Kelya sambil mengikat rambutnya yang sangat panjang. Singkat cerita, Kelya telah selesai membersihkan kamar barunya.
Cindy kakak dari Kelya dan Priscilla memang sudah menemukan kamar lebih dulu. Ia sekamar dengan Jessica adik dari Cindy kakak dari Kelya dan Priscilla. Ya, mereka berdua sedang membersihkan kamar. Saat Jessica akan menaruh komputer di atas meja, Jessica merasa ada yang menarik tangannya.
“Aakkkhh!!” teriak Jessica takut.
“Kenapa Jessica?” tanya Cindy.
“Ada yang narik tanganku Kak, hiks…” ucap Jessica menangis. Cindy pun memeriksa meja komputer tersebut.
“Gak ada apa-apa kok Jessica,” ucp Cindy.
“Huffft untung aja gak ada apa-apa.” ucap Jessica lega.
Singkat cerita, malam hari pun tiba semua sudah tidur terkecuali Kelya, Kelya tak bisa tidur karena seperti ada yang mengusiknya. Kelya melihat ada sekelebat bayangan anak kecil, “A-a.. a.. apa i-i.. itu..” ucap Kelya terbata-bata karena ketakutan tiba-tiba muncul anak kecil tepat di hadapan Kelya dengan muka seramnya.
“Hahaha kau telah mengambil bonekaku sekarang kau harus membayarnya!” ternyata anak kecil itu adalah arwah Mary.
“To.. tolonglah aku menemukan bonekamu di bawah tangga,” ucap Kelya ketakutan.
“Tidak!! kau harus tetap membayarnya dengan ragamu Ya, aku akan mengambil ragamu,” ucap Mary.
“Tolonglah jan..” terpotong karena Mary telah mengambil raga Kelya. Dan kini raga Kelya telah dimiliki oleh Mary.